Earth Day In Argopuro
dalam rangka memperingati Hari Bumi 22 April dan memanfaatkan liburan UAN. Pencinta Alam SMUN 1 Probolinggo lagi-lagi melakukan XPDC menuju pegunungan Argopuro yang terkenal.
pendakian yang resminya diikuti 11 orang dari dua angkatan 22 dan 23 yaitu Syamsul Hidayat Atau Bebek Atau Affan, Anneke (Kupu), Avo (Konang), Ananta si Bencong (Rumput Gajah), Dio (KlaraP), Ario (Nyambik), Edward atau Edho (Suket), Hasyim (Lalat), Prianto (ORong-Orong), Adam (WangWong), and last but not least ketum kita Hajar Asyura turun langsung mendampingi.
Pendakian kita kali ini dimulai pada hari minggu sore kami berangkat dari Rumah Ario menggunakan kendaraan milik Ario Dan Ananta dan ada pula rekan kami dari Plasma yaitu Gilang (Jangkrik) juga ikut mengantarkan kepergian kami menuju Baderan yang jauh di Atas Besuki.
dalam perjalanan kami banyak bercanda terutama Edho yang selalu bercerita tentang Kekonyolan Andik (Tinggi) saat pendakian mereka dulu. sempat juga kita tertawa melihat Adam berusaha menjulurkan Antena Radio keluar dari Mobil melalui jendela. yah nikmati aja karena itu bakal jadi saat-saat terakhir buat radio itu punya Antena.
kami sampai di Baderan sore sekitar jam 3 udaranya segar pedesaan menghujam jantung anggota plasma sesampainya di sana. tapi, kabar buruknya waktu kita sampai di sana ternyata BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) nya kosong plong gelap gulita. apa yang terjadi? ternyata Affan mengaku belum menelepon Pak Sus sang petugas BKSDA yang bertugas di sini. tapi Affan bilang dia sudah minta ijin ke Pak Sus dulu kemudian dia telpon juga pak Sus.
"Pak Sus dimana Sekarang?" kata Affan.
"Oh, sekarang saya ada di Malang ini sama keluarga" jawab pak Sus.
hah di Malang yang benar aja? terus kita gimana? apa mau menikmati Tidur di halaman? fortunately not, kita bisa tidur di dalem karena kuncinya saat itu lagi dipegang oleh penduduk dan kami pun dipersilahkan oleh pak Sus untuk menginap.
malamnya kamipun menikmati menginap di dalem dengan udara yang hangat yang menyelimuti tubuh. tapi sebelumnya kami sempat mengadakan beberapa game-game kecil yah biasa anak muda. cuman game remi biasa tapi yang kalah harus buka baju hahahaha,... (saya termasuk yang pernah buka baju). kami juga sempat sholat ke Musholla yang jemaatnya cuman anak-anak kecil yang ramenya minta ampun bahkan waktu sholat pun nggak bisa tenang.
yeah and we passed the night........
the Next Morning we were preparing for our hike ya bangun pagi, masak, bersih-bersih, packing dll.. setelah puas foto-foto dengan papan BKSDA kamipun melanjutkan perjalanan sambil dilihatin anak anak yang mau berangkat sekolah, kata Ario enaknya ngliatin anak pergi ke sekolah kalau kita sendiri nggak usah ke sekolah.
kamipun berjalan melewati pedesaan dan sawah-sawah hijau dengan teraseringnya, langit biru terlihat begitu indah. sesekali juga terlihat warga sekitar yang sedang bekerja tak lupa kami mengucapkan salam kepada mereka pemandangan lereng gunung ini memang sangat indah tapi jangan lupa bahwa ini pegunungan Argopuro yang berhasil menyesatkan Vincent berhari-hari tanpa diketahui nasibnya.
kami berjalan terus terus melewati jalan berbatu dan menanjak kami sempat berhenti sebentar di pos dan melanjutkan pendakian sambil sesekali istirahat terus...dan terus.... nanjak......and nanjak lagi.......kadang ada bonus yah sekali-kali. ditengah tengah perjalanan entah dimana tapi ditengah antah berantah hutan Argopuro hujan mulai turun mengguyur kami. okay but we're not giving up just because of the rain pasang ponco dan kami siap untuk melanjutkan.
sempat keputus asaan terlintas di pikiranku karena lelah terus menanjak tapi akhirnya sampai di mata air satu. sesampainya aku langsung berhenti berlindung dari hujan dan tidur yah setiap berhenti aku memang langsung ingin tidur sih.
anak lain turun melalui jalan yang licin menuju mata air dan aku masih tidur aja hingga hujan berhenti aku bangun dan aku mengambil air dari mata air selama jalan turun aku beberapa kali jatuh dan prusutan tapi untungnya aku masih selamat.
setelah puas dari mata air satu perjalanan dilanjutkan menuju mata air dua dan ditengah perjalanan hujan mengguyur untuk yang kedua kalinya, kami memutuskan untuk terus tanpa mengambil air.
perjalanan diteruskan tim pun sempat terpecah (bukan bertengkar lho) ada yang di depan dan ada yang dibelakang, saya termasuk yang dibelakang yang ketinggalan jauh dari tim depan. sesampainya di alun-alun kecil ternyata teman2 di tim depan ngejoss dan tidak berhenti di sana. ahh, belum sempat nikmati keindahan alun-alun kecil udah harus berangkat lagi. kita sempet ketakutan karena udah hampir gelap dan masih jauh dari tujuan yaitu Lapangan Terbang Cikasur.
setelah lama berjalan di belantara Argopuro yang saat itu lagi subur-suburnya akhirnya kami sampai di Alun-alun besar di sana teman-teman dari tim depan sudah bmembangun tenda duluan ternyata Affan sebagai leader telah memutuskan bahwa kita ngecamp disini aja.
so we decided to camp and enjoy the rest of the night.......
esok paginya diawali dengan joged-an anak anak mengikuti lagu tak gendong kemana mana.... tak gendong kemana...mana.... yang berasal dari suara radio pamekasan. saat itu pula saya saya merasakan sakit di bagian sekitar (maaf) selangkangan saya. saya tidak tahu rasa sakit itu akan menghantui saya setidaknya sampai seminggu kemudian....
perjalanan dimulai sekitar pukul 08.00 kami melanjutkan perjalanan menuju Cikasur. jalan menuju Cikasur pun sudah sangat subur dengan tanaman tanaman sehingga mempersulit perjalan karena kita harus mulai membabat untuk bisa melanjutkan perjalanan.
sesampainya di Cikasur kami dikejutkan dengan kehadiran Andik (Tinggi) dan Ayik Alias Arif Hutama Alias Temon (Kangkung) dua anggota Plasma yang sudah ada disana terlebih dahulu. ternyata mereka berangkat lebih dahulu dari kita dan mereka nge-Camp di Cikasur cuman berdua-duaan. sampai di Cikasur saya akhirnya menyadari rasa sakit itu berasal dari Lecet yang sangat besar di Paha saya Lecetnya begitu parah disebabkan karena saya berjalan memakai celana basah dan kemudian bergesekan dengan paha saya. akhirnya saya harus menikmati sisa hari di Argopuro bersama rasa Sakit karena lecet saya atau yang bisa disebut dengan BERENGEN.
perjalanan dilanjutkan menuju Cisentor Medannya hampir sama dengan sebelumnya kami melewati beberapa padang rumput luas dan kadang harus memasuki hutan belantara yang sangat lebat dan sebelumnya saya sempat melihyat pemandangan Cikasur dari Atas dimana terlihat bekas-bekas lapangan terbang dengan jelas.
sesekali kami melewati pinggiran jurang dan kadang harus melewati ladang penuh tanaman yang paling ditakuti di Argopuro yaitu tanaman yang bisa membuat semua orang yang menyentuhnya langsung mengucapkan Sumpah serapah yang tak lain adalah RIJANCUKAN.
sesampainya di Cisentor kami langsung menyiapkan untuk camping disana. Affan, Andik, dan Temon memutuskan untuk muncak terlebih dahulu sehingga besok mereka tidak ikut muncak dan bisa mempersiapkan untuk keberangkatan.anggota yang lain pun ada yang masak, mengambil air dari Sungai Cisentor yang dingin, dan ada yang mandi dsb...
malamnya sekitar pukul 6 Affan cs kembali, ternyata mereka tidak jadi muncak karena ada badai Petir di daerah puncak yang menyebabkan Affan memutuskan untuk langsung kembali. Affan juga sempat cerita bahwa sebelum dia sampai dia sempat merasa "dibuat tersesat" oleh setan. tapi untungnya malam hari kami lewati dengan damai tanpa kurang sesuatu maupun kejadian yang kurang menyenangkan.....
Hari Berikutnya semua anak yang mengikuti pendakian kecuali saya, Affan dan Andik Pergi menuju puncak Argopuro. tidak ada yang bisa banyak saya ceritakan karena saya tidak ikut muncak yang saya lakukan cuman mengepak barang, membuatkan masakan, mendengarkan radio dan bermain bareng dua orang teman yang sama-sama sekelas dengan saya....
akhirnya pukul 01.00 anak-anak yang muncak kembali selain kedatangan mereka kami juga kedatangan tamu dari pencinta alam lain yaitu MANDAPALA pencinta alam dari MAN 2 Probolinggo yang letaknya bersebelahan dengan sekolah kami dan leader tim mandapala adalah saudara dari Affan sendiri..... kebetulan yang aneh......
oke setelah puas dengan berjabat tangan dan berkenalan, kami mengepak barang dan makan kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju AINGKENIK tempat kamp kita untuk malam terakhir di Argopuro.
perjalanan dari Cisentor menuju Aingkenik tidak panjang jalannya relatif menurun. banyak padang rumput tapi ada juga daerah yang lebat tanamannya dan ada banyak daerah yang terdapat pohon-pohon tumbang kebanyakan berukuran besar-besar. dalam perjalanan kami juga sempat melihat Aktivitas Ayam Hutan atau bahasa latinnya Gallus sp. mungkin lagi caper ayam hutan itu.
satu setengah jam perjalan melewati hutan yang lebat thx to Dio and Affan yang dengan gagahnya mengayunkan pedang kecilnya untuk membabat tanaman sehingga kita bisa lewat. dan tak lupa meninggalkan Track Point sebagai petunjuk perjalanan pedaki lain. akhirnya sampai di Aingkenik. ternyata tempatnya sangat kecil dan sungainya sangat kecil terletak di tengah hutan plus disini banyak nyamuk kecil-kecil yang sangat mengganggu. kami harus membabat sedikit karena lahannya kurang luas untuk nge-camp. agak mengerikan karena yang harus ditebas adalah tanaman rijancukan yang terkenal itu..
waw here comes the cold and silent night again. tapi suasana yang sunyi ditengh gunung akhirnya kalah dengan suara melodi lagu lupa-lupa ingat dari Kuburan band yang gokil itu. plus, di malem yang gelap si Edo tiba-tiba mengatakan bahwa dia harus melakukan suatu proses yang penting dalam metabolisme manusia yaitu sebuah proses yang disebut-sebut oleh ilmuwan ahli biologi sebagai bagian dari sistem Ekskresi atau pembuangan zat sisa atau singkat kata BOKER atau lebih singkat lagi E'Ek lebih singkat lagi PUP. (maaf atas kata-kata yang kurang sopan)
awalnya sih ga ada yang mau nemenin si Edo untuk melakukan proses tsb. tapi atas dasar kebersamaan, Plasma harus saling menolong anggotanya. untungnya Edo bisa melakukan proses tersebut dengan lancar, aman, dan nyaman,.......
lalu kemana fecesnya? ternyata Edo menaruhnya dalam sebuah plastik! dan nggak dia buang tuh hasil sisa pencernaan sampe esok paginya baru dibuang entah kemana.
pagi sudah datang. kita merencanakan untuk pulang jam 6 tapi akhirnya molor lama juga sampai jam 8. persiapan oke... kita berangkat pulang menuju Taman Hidup, Bremi, kemudian Probolinggo, trus Rumah.
jalan dari Aingkenik menuju TH sangat jauh. pertama kita harus melewati perbukitan yang curam dan lebat. perjalanan naik-turun berkali-kali dan tidak jarang menemui tanaman rijancukan. untungnya, perjalanan pulang kami tidak ditemani hujan seperti hari-hari sebelumnya. setelah puas dan lama naik turun, kami sampai di Cemoro Limo. perjalanan berikutnya masih sangat jauh tapi untungnya tidak ada lagi jalan menanjak yang ada hanyalah jalan turun terus menerus melingkari bukit tujuh bidadari. saya sempat mengalami kemalangan yaitu waktu berjalan melewati pohon saya terpeleset dan terjerembab. kaki di kepala kepala di kaki. untungnya teman-teman datang menolong.
setelah turunan yang lama, kami sampai di Hutan Lumut. sebuah Hutan yang sangat gelap dan lembab yang membuat banyak lumut tumbuh dimana-mana. tempat ini selain gelap dan mengerikan juga Eksotis seperti di film-film. tanaman di sini seperti tidak berubah dari jaman purbakala. "kayak di Jurassic Park" kata Adam.
setelah berjalan jauh di Hutan Lumut kami Akhirnya sampai juga di Taman Hidup pukul 14.00.
pemandangan di Taman Hidup awalnya berkabut begitu pekat hingga sangat susah untuk melihat apa-apa dan jika kita ke danaunya, airnya tampak tidak terbatas. kalau banyak kabut jadi ingat film The Mist atau The Fog, untung ga ada hantu ataupun monster. lama-lama kabut mulai menghilang dan terlihat jelas pemandangan bukit yang mengelilingi TH sungguh indah. bukit-bukit yang hijau dan basah memang sudah menjadi ciri khas pegunungan ini.
setelah mengambil air dari TH dan makan mie dan beristirahat kami sempatkan untuk mengabadikan sedikit momen kami di tempat indah ini.
perjalanan dilanjutkan kembali, kami berjalan jauh menuruni pegunungan ini.
0 komentar:
Posting Komentar